blogger indonesia

Hello! Myspace Comments



Sabtu, 19 November 2011

[FANFIC] FIRST LOVE NEVER RUNS SMOOTH Chapter 6


Genre: Romance geje

Length: Chaptered

Main Cast:
Jung Yong Hwa CN BLUE
Seo Joo Hyun SNSD
Park Shin Hye
Jung Mo TRAX

Others:
Lee jong Hyun, Kang Min Hyuk, Lee Jung Shin, SNSD members.

Disclaimer: cerita ini 100% hasil imajinasi author sendiri dan karakternya hanya milik Tuhan :p

Note: Buat Readers… tenang aja! Karakter yg nyeleneh2 di dalam cerita ini semua hanya fiktif belaka ^^ dan kalo ada kejadian2 yang mirip…sori ya itu ga sengaja.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.



Yong Hwa pov


Sekarang jam 5 sore. Seo Hyun harus pulang karena manajernya sudah menjemputnya di lobby apartemen. Setelah pamitan dengan para dongsaengku, aku pun mengantarnya ke bawah.

“Thanks for coming!”, kataku saat kami hanya berdua di dalam lift.

“Aniyo oppa… emang sudah seharusnya aku datang!”, ia menjawab dengan kalem.

Ting!!! Bel lift berbunyi kemudian pintunya terbuka. Kami sudah sampai di lantai dasar. Begitu keluar dari lift, sosok Manajer SNSD langsung terlihat. Aku pun menyapanya.

“Hai!”, sapaku seperti saat kami biasa bertemu di WGM.

“Hi yo!!”, balasnya.

“Hyung…aku titip Seo Hyun ya?”, aku memegang pundaknya.

“Hahahaha..”, dia sedikit tertawa, “Arasso. Aku pastikan dia selamat sampai tujuan”.
Manajer hyung pun membukakan pintu untuk Seo Hyun.

“Oppa....Annyeong…!”, Seo Hyun pun masuk ke dalam van SNSD dan mobil itu pun berangkat meninggalkanku di depan pintu lobby.

Setelah bayangan mobil itu benar-benar menghilang, aku kembali ke dorm.

Biip…biip…biiip. Aku melihat layar HP yang sejak tadi ku pegang. 1 message received : Joo Hyun pabbo.


Oppa…
Saengil Chukae…
p.s: Aku meninggalkan hadiah untukmu di dekat meja TV
Sender : Joo Hyun pabbo


Aku langsung berlarian masuk ke dalam rumah. Rasanya tak sabar lagi melihat hadiah dari yoejachingu-ku.

Tujuan pertama: Meja TV. Ku cari diatasnya, yang kutemui hanya setoples keripik ubi. Disampingnya, ada remot dan kaset PS berserakan. Di belakang, hanya ada kabel. Dimana sih???

Jeeeng..jeeeng… ada sesuatu berwarna biru terselip di sudut antara Meja TV dan gorden, tempat Jung Shin biasa meletakkan vacuum cleaner. Aku mengambil benda itu yang ternyata sebuah kantung besar. Aku membukanya…

Dan aku tak henti-hentinya tersenyum….

Benda pertama yang terambil tanganku adalah sebuah pigura bergambar karikatur CN BLUE yang sedang manggung di Menara Eiffel, lengkap dengan alat-alat band yang selalu kami gunakan, serta di bawahnya tertulis: CN BLUE CONQUERED THE WORLD.

Di pinggiran pigura itu, ada memo pink yang ditulis Seo Hyun.
I believe CN BLUE will soon conquered the world ^^
CN BLUE Fighting!!!


“Hyung…kau ngapain disitu?”, Jong Hyun muncul dari arah kamar.

“Nih! Lihat!!!”, aku menyodorkannya pada Jong Hyun dan ia menunjukkan senyum yang sama. Karena apa yang ditulis Seo Hyun adalah impian dan cita-cita kami sejak kami membentuk CN BLUE.

Tanganku merogoh kantung itu lebih dalam lagi. Kemudian kutemukan kotak berwarna baby blue dengan memo bertulis :

A little gifts from paris ^^

Kubuka kotak itu yang didalamnya berisi 4 buah parfum beraroma maskulin yang ditempel memo sesuai nama kami masing-masing. Aku mengambil punyaku dan menyerahkan sisanya pada Jong Hyun.

“Jung Shin…Min Hyuk…nih ada oleh-oleh untuk kalian!!!”, Jong Hyun berteriak.

“Jinjja???”, mereka langsung keluar dari kamar yang teletak di belakang meja TV dan menghampiri hadiah dari Seo Hyun.

“Dari siapa hyung?”, tanya Min Hyuk.

“Tentu saja dari kakak ipar kalian Seo Hyun!!!”, aku yang jawab.

Wajah-wajah mereka tampak bahagia. Aku mencoba parfum itu sedikit dan aku langsung menyukai aromanya. Dia tahu seleraku!

Makin ke dalam, hadiah dari Seo Hyun makin berlimpah. Aku menemukan sebuah kotak besar berwarna emas, dan kotak coklat yang lebih kecil.

Pertama aku membuka kotak berwarna emas yang di atasnya bertuliskan : Dearest Jung yong Hwa. Aku tersenyum lagi.

Di dalam kotak itu berbaris 12 buah cupcake manis dengan hiasan fondan warna-warni dengan huruf-huruf dan motif senyum di atasnya, yang bila dijajarkan seperti ini akan terbaca:
: ) SJH LOVE JYH : )

[Seo Joo Hyun Love Jung Yong Hwa-red]

Mukaku sukses dibuat merona dan berseri-seri. Para dongsaeng yang melihat mulai menggodaku: cie…ciee…!!! Enaknya yang punya yoejachingu!

di dalam kotak emas itu pun terselip sepucuk surat untukku.


To : Jung Yong Hwa

Oppa…miane aku ga bisa membawakanmu sup rumput laut
Aku sudah coba memasaknya, tapi gagal!
Rasa sup-nya aneh dan baunya seperti jamu!!
Sebagai gantinya…
Aku cuma bisa membuat cupcake ini…
Aku sudah berusaha keras..
Tapi hasilnya agak bantet dan sedikit gosong
Miane…
I’m sorry for being such a stupid girlfriend! T_T
Once again… Saengil Chukae oppa..
From: Seo Hyun pabbo!!!



Membacanya membuatku berkaca-kaca. Aku benar-benar tersentuh oleh ketulusan hatinya. Bukan bentuk dan rasa cupcakes yang penting, tapi niat Seo Hyun yang hanya memikirkan kebahagiaanku saat membuatnya.

Selanjutnya jariku membuka kotak berwarna coklat yang di atasnya tertulis memo berbunyi:
Special Gift For Jung Yong Hwa
If u like it, please put it on whenever n wherever u go : )
If u don’t, just keep it in your drawer : (
Saengil Chukae Yong Hwa oppa ^^


Sebuah jam tangan Louis Vuitton yang sangat elegan terdapat di dalamnya. Sekali lihat langsung suka. Benar-benar suka! Dan yang paling aku suka ada motif bintang di tengah jarum penunjuk waktunya. Aku pun langsung memakainya.

Diam-diam dia memperhatikan semua seleraku. Dari parfum, kebiasaanku pakai jam tangan, bahkan motif bintang yang jadi motif favoritku.

Aku benar-benar dibuat terpesona!!!

You are the perfect one for me, Seo Joo Hyun!!!!

“Yah! Hyung!!! Awas ketelen nyamuk!! Senyum lebar banget!!!”, Jong Hyun menyerocos.

“Kau ini ganggu suasana saja sih!”, aku menggerutu.

“Hyung…sampaikan terima kasihku buat Seo Hyun! Aku suka parfumnya!!”, ujar Jung Shin yang tak mau lagi melepas botol parfum itu dari genggaman.

“Iya Hyung! Aku juga!!!”, timpal Min Hyuk.

“Bilang juga… karikatur ini… bener-bener t-o-p b-g-t!!!”, Jong Hyun menambahi.

Aku mengangguk-angguk sambil mulai mendial tombol nomor 1 : panggilan cepat ke Joo Hyun Pabbo. Aku sedikit menghindar dari jangkauan pendengaran CN Blue brothers.

“Yobboseyo…Hyun-ah…”

“Oppa…miane…”, katanya di seberang.

“Aish…dasar pabbo!!! Bikin sup rumput laut aja ga bisa!!”, aku mencandainya.

“Hiks..hiks…”, nada suaranya seperti hendak menangis, “Aku memang pabbo!”.

“Tapi Hyun-ah…aku ga bisa makan cupcakes-nya…”.

“Wae??”, dia terdengar khawatir, “Apa bentuknya semengerikan itu sampai kau ga bisa memakannya??? Haaa… ohtokke??!!!!”

“Gimana aku bisa makan, kalo kalimatnya sebagus itu!!!”, kataku sambil tersenyum dan aku yakin dia juga tersenyum disana.

“Gomawo Jagiya…”, ujarku lirih, “Semua hadiah darimu adalah yang TERBAIK!!!”.

“Hihi…aniyo oppa…walaupun aku ga sebaik Shin Hye unnie yang memasak sup rumput laut dan memberi hadiah yang sangat bagus”.

“FOR ME, YOU ARE THE BEST ONE, SEO HYUN-AH!!!!”, aku berkata dengan penuh penekanan agar dia benar-benar merasakan kesungguhanku saat mengatakannya.

Hening sejenak. Aku punya feeling kalau dia sedang tersipu-sipu malu lalu menutup mukanya di bantal.

“Ah!!!”, aku hampir melupakan titipan dongsaengku, “Brother-in-laws... They really love the gifts. Gomawoo…”.

“Ne~”, lalu dia memanggilku, “Oppa…”.

“Hm?”

“Apa kau sudah mengeluarkan semua isi kantongnya?”.

“Oh…”, aku kembali ke ruang tamu dan melihat ke dalam kantong. Ternyata ada satu benda yang tertinggal. Sebuah amplop surat bertulis: Invitation Card.

“Igo?”.

“I’ll be waiting!”.

Dan ia pun memutus telepon dariku. Aku penasaran lalu membacanya.

Jung Yong Hwa-ssi
U are invited to a special dinner prepared by me ^^
Pick me up at 7.00 p.m in SM Entertainment lobby
I’ll be waiting : )
-Seo Joo Hyun-


Aku melirik jam di tanganku. Pukul 5.30. Aish….ga ada waktu lagi! Aku pun buru-buru mandi dan berdandan sekeren mungkin.

“Ittera… Hyung pergi dulu yah?!”, aku yang telah siap dengan pakaian semi formal berupa kaos hitam dipadu jas abu-abu gelap dengan lengan tergulung dan sapu tangan biru di kantongnya, celana jins, sepatu hitam mengkilap dan tentu saja jam tangan baruku hadiah dari Seo Hyun, pamit pada dongsaengku.

“Titi DJ Hyung!”, jawab Jung Shin ngasal.

Aku sudah sampai di parkiran dan siap mengendarai si Merah sampai sebuah telepon darurat menghentikanku.

“Yong Hwa-ya”, suara Shin Hye terdengar lemah, “Tolong aku!!!! Rasanya aku mau mati!”.

“MWO???!!!”, aku terkejut sampai jantungku hendak melompat keluar, “Yah! Kau jangan bercanda!!”.

“Aku harus dioperasi…”, ia terisak, “Yong Hwa-ya….tolong temenin aku!!! Aku takut sendirian…”.

“Kau dimana?”.

Tanpa ba-bi-bu lagi, begitu dia mengatakan lokasinya saat ini, aku pun langsung tancap gas kesana. Sebenarnya apa yang terjadi padamu Shin Hye-ah..??!!

Aku sampai di rumah sakit yang lumayan jauh dari dormku, tempat Shin Hye dirawat. Setelah parkir, aku langsung bergegas ke UGD.

“Shin Hye-ah…”.

“Yong Hwa….”, ia tampak sendirian di ruangan ini dengan kondisi mata yang bengkak, dan kaki diperban. Begitu aku sampai, ia langsung memelukku dan menangis di pundakku.

“Yong Hwa-ya... aku tidak bisa merasakan kakiku….”, tangisnya makin menjadi-jadi.

“Apa yang terjadi?”.

“Kejadiannya cepet banget,” dia mulai bercerita, “Mobil di depanku tiba-tiba mati tanpa ngasih aba-aba lagi. Aku banting stir dan nabrak bahu jalan… Rasanya sakit banget!!!!’.

Aku melihat pakaiannya yang masih berlumuran darah. Sepertinya lukanya benar-benar serius.

“Kakinya patah!”, terdengar suara dari arah pintu kamar. Itu managernya Shin Hye.

“Operasinya sebentar lagi, Shin Hye-ssi!”

Shin Hye menangis tersedu-sedu. Ia pasti ketakutan setengah mati. Aku tahu orang tuanya sedang tidak ada di Korea, dan lagi kami baru menyelesaikan 15 episode Heartstring, menyisakan 1 episode lagi. Itu pasti membuatnya khawatir.

“Yong Hwa-ya”, ia memelukku lagi, “Tetaplah disini sampai aku selesai ya? Dan doakan aku! Jebaaalll…!!!”.

“Jangan khawatir, aku ada disini untukmu!”.

*****


Author’s pov


Sementara itu…

Jam dinding di lobby SM Entertainment sudah menunjukkan pukul 8 p.m. Seo Hyun masih setia menunggu Yong Hwa walaupun sudah hampir 1 jam molor dari janji yang seharusnya jam 7.

Karena bosan, Seo Hyun pun membeli kopi dari mesin otomatis yang terletak tidak jauh dari sofa yang ia duduki sedari tadi. Setelah membelinya, ia pun meminum kopi hangat dari kaleng itu sambil melirik jam di tangannya.

“Mungkin dia kelamaan dandan…”, Seo Hyun berpikir positif.

Ia duduk lagi ke sofa dan mulai mengutak-atik HP-nya. Nge-cek Twitter, nge-tweet, membaca blog goguma’s, dan ikut diskusi di forum fanbase SNSD dengan nama account dipalsukan. Sudah lama sibuk dengan HP, yang ditunggu belum nongol juga. Dia mulai dihinggapi kekhawatiran.

“Apa sesuatu terjadi padanya?”.

Seo Hyun sudah berpikir macam-macam. Ia membayangkan Yong Hwa terjebak dalam lift, mobilnya mogok, kena tilang polisi karena lupa pake sitbelt, dan yang lebih parah, ia juga memikirkan kemungkinan Yong Hwa mengalami kecelakaan, pingsan, gegar otak, kena amnesia, dan kakinya harus diamputasi. Memikirkannya saja membuat Seo Hyun keringat dingin. Ia pun menelpon Yong Hwa.

“Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan..”, operator yang jawab.

Kekhawatirannya makin menjadi-jadi. Ia pun menelpon Min Hyuk.

“Yoboseyo… Min Hyuk-ah…”.

“Ne~ Seo Hyun-ah..”

“Min Hyuk-ah… Apa Yong Hwa oppa ada di rumah?”, tanya Seo Hyun panic.

“Ani… dia sudah pergi dari jam 6 tadi…’, Seo Hyun melihat jam. Sekarang hampir jam 10. Jangan-jangan terjadi sesuatu di perjalanannya kemari.

“Bukankah ia pergi menemuimu?”, tanya Min Hyuk.

“Ne~ Kami janjian jam 7. Tapi sampai sekarang dia belum datang. Apa terjadi sesuatu di jalan?? Ohtokke????”.

“Coba telepon dia!”.

“HP-nya mati!!!!”.

“Aku lihat ke bawah dulu ya Seo Hyun… siapa tahu dia dia masih di parkiran!”
Sambungan telepon pun diputus. Sebenarnya apa yang terjadi pada oppa selama 4 jam ini????

*****

Di tempat berbeda…

Yong Hwa sedang harap-harap cemas menunggu Park Shin Hye di depan ruang operasi. Sudah hampir 4 jam, namun operasinya belum juga selesai. Di dinding tempat ia menunggu sekarang tertempel larangan untuk mengaktifkan Handphone. Maka dari itu, sejak sampai di rumah sakit, Yong Hwa mematikan HP-nya.

Rombongan produser, sutradara dan beberapa kru HEARTSTRING pun muncul. Mereka langsung menghampiri manager Shin Hye yang duduk di samping Yong Hwa.

“Gimana keadaan Shin Hye?”, tanya pak produser.

“Lukanya parah tapi untung kepalanya tidak terbentur. Tulang pahanya patah, tulang belakangnya cidera, dan beberapa bagian tulang tangannya retak ringan. Tindakan satu-satunya hanyalah operasi!”, jelas sang manager.

“Separah itu???”, pak produser nampak kasihan sekaligus kebingungan pada kelanjutan drama HEARTSTRING. Dia pun berbisik-bisik dengan si sutradara.

“Hyung”, Yong Hwa berkata pada sang manager, “Dia akan baik-baik saja kan?”.

Raut wajah Yong Hwa menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Takut sahabat sekaligus partner terbaiknya tidak bisa kembali seperti sedia kala.

“Pasti!”, jawab sang manager, “Park Shin Hye orang yang kuat! Dia akan segera pulih!”.

Yong Hwa sedikit merasa baikan. Dia juga percaya bahwa Shin Hye adalah orang yang bertekad kuat untuk mencapai keinginannya yaitu kesembuhan.

“Manager-nim”, si sutradara berbicara, “Untungnya adegan terakhir, cukup klimaks. Walaupun tidak sesuai dengan ending yang saya harapkan seperti dalam scenario. Kami rasa, kita tidak perlu melanjutkan proses syuting. Mengingat keadaan Shin Hye, kita tidak bisa memaksa. Yang terpenting, Shin Hye cepat sembuh dan pulih”.

“Kau jangan khawatir tentang kontrak”, tambah pak produser, “Yang perlu dipikirkan hanyalah kesembuhan Shin Hye”.

Manager mengangguk-angguk lalu berterima kasih pada mereka. “Gamsya hamnida produser-nim..sutradara-nim… Kami benar-benar berterimakasih!”.

Berarti HEARTSTRING hanya akan diputar sampai 15 episode saja. Yong Hwa sedikit kecewa karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaanya hingga tuntas. Tapi apa mau dikata. Kesembuhan Shin Hye adalah hal yang paling utama.

Lampu merah di atas pintu ruang operasi yang sejak 4 jam lalu hidup, sekarang mati. Menandakan operasi telah selesai. Dari dalam ruang operasi, keluar seorang dokter.

“Apa ada diantara kalian keluarga Park Shin Hye?”, tanya dokter itu.

“Ye… Dokter-nim”, sang manager menunjuk tangan.

“Aku perlu bicara denganmu sekarang”.

Manager dan dokter pun pergi. 15 menit setelahnya, Shin Hye yang berada di atas ranjang, didorong keluar dari ruang operasi dalam keadaan tertidur oleh bius.
Yong Hwa dan rombongan mengikutinya sampai di ruang I.C.U. Tapi tidak semua dari mereka diperbolehkan masuk. Sehingga hanya Yong Hwa sendiri yang masuk dan menemani Shin Hye. Dia duduk di samping ranjang Shin Hye yang tergeletak di ranjang dengan kaki dan tangan di-gips.

“Shin Hye-ah… kuatkan dirimu!!!”, bisik Yong Hwa.

*****

Seo Hyun pov


Hampir tengah malam. SM Entertainment yang tadinya sangat ramai, sekarang mulai sepi. Satpam pun menghampiriku dan mengingatkanku bahwa listrik akan dipadamkan dan pintu akan dimatikan setelah tengah malam. Aku masih bersikeras menunggu, paling tidak hingga tengah malam.

Min Hyuk tadi menelponku, bilang kalo Yong Hwa oppa sudah tidak ada di parkiran, ataupun disekitar dorm. Oppa juga tidak memberi kabar pada siapapun tentang keberadaannya saat ini. Min Hyuk, Jung Shin, Jong Hyun oppa dan Manager CN Blue sudah berkeliling ke tempat-tempat yang mungkin dikunjungi Yong Hwa oppa, dari studio FnC Academy, Toserba 24 jam, Warung Baso langganannya, sampai ke jalan-jalan sekitar dorm CN Blue. Tapi hasilnya nihil.

Rasanya aku mau nangis karena tak tahu keadaannya.

Uri Seo Hyun-nie”, sebuah suara muncul dari balik punggungku. Mungkinkah Yong Hwa oppa???

Aku berbalik badan, namun yang kutemui bukannya Yong Hwa oppa melainkan Jung Mo oppa. Dia tampak meninggalkan rombongan bandnya, TRAX, dan datang menemuiku seorang diri dengan hanya ditemani gitar terbungkus dalam tas yang ia tenteng.

“Annyeong haseyo”, aku sempat-sempatnya menyapa dia dengan 120 degrees bow.

“Kau ngapain jam segini masih nongkrong di kantor?”, dia bertanya, “Kebagian jaga malam??? Hahahaha”.

“Aniyo…”, aku sama sekali tidak tertawa pada candaannya, “Aku menunggu seseorang”.

“Yong Hwa?”, dia menebak dengan benar.

“Ne~”, jawabku singkat.

“Udah lama?”.

“Baru koq!!!”, aku bohong lagi padanya. Aku tak mau dia menilai salah pada Yong Hwa oppa.

“Aku temenin yah?”.

“Ga usah oppa!! Biar aku sendiri saja!”.

“Ah… biar aku temenin!!’, dia memaksa.

Jung Mo oppa duduk di sampingku. Kemudian dengan santainya mengeluarkan gitar dari tas yang ia bawa. Ia memetik senar-senar gitar itu, memainkan nada-nada merdu yang indah.

“Kami baru selesai latihan”, dia bercerita, “Kami harus bekerja keras membuat lagu untuk album baru. Aku baru selesai bikin satu lagu, tapi baru rhyme –nya. apa kau mau dengar?”.

Aku tidak bisa berkata tidak karena ia sudah mulai memainkan lagu ciptaanya.
Aku pun mendengarkan dengan seksama. Lagunya mellow. Tidak nge-rock seperti image band mereka. Melodinya lembut dan terdengar manis. Seperti lagu untuk orang yang sedang jatuh cinta.

*****

Yong Hwa pov


Ah… pinggangku rasanya mau putus. Sudah berapa lama aku duduk disini?
Aku pun melihat jam di tangan kananku. Saat itu juga aku baru mengingat Seo Hyun. Ya ampun Seo Hyun!!!!!!

Aku memukul-mukul kepalaku. Pabbo!!! KENAPA AKU BISA LUPA PADA SEO HYUN????!!!!!


Aku melirik Shin Hye. Dia masih belum sadarkan diri dari bius total. Mumpung Shin Hye masih tidur, aku harus menemui Seo Hyun. Aku pun pamit pada manager-nim dan memintanya menghubungiku bila Shin Hye sudah sadar.

Tapi…. ini sudah hampir tengah malam. Apa Seo Hyun masih menungguku? Ah! Aku harus menelponnya.

Aku pun mengaktifkan kembali HP-ku. Ada banyak pesan masuk. Dari Min Hyuk, Jung Shin, Jong Hyun, dan Manager hyung. Aku membacanya satu per satu. Rata-rata menanyakan kemana aku pergi. Namun, sms Jong Hyun yang paling membuatku cemas.

Hyung…Odiseo??
Forward dari Yoona:
Hampir tengah malam, tapi Seo Hyun belum pulang,
Apa dia ada di rumahmu?
Apa kalian masih pesta???
Hyung, kurasa dia masih menunggumu!!!
Sender: Jong Hyuiii


Aku pun memacu si Merah menuju SM Entertainment. Aku telah mengecewakannya lagi. Dan lagi-lagi karena aku sibuk dengan yoeja lain. Selalu..selalu..selalu…aku yang mengecewakannya.

Sudah lebih dari 6 jam, kenapa kau tidak pulang saja??? Aish..Seo Joo Hyun pabboya!!!

Aku sampai di lobby jam 11.45 p.m. Suasana sudah sepi. Satpam memperingatkan bahwa lampu akan segera dipadamkan dan pintu akan dikunci setelah jam 12. Setidaknya aku masih punya 15 menit lagi untuk mencarinya.

Aku mengitarkan pandangan ke sekeliling lobby dan sosok yoeja cantik yang paling kucintai itu pun terlihat duduk di sofa di bagian sebelah kiri lobby. Aku menghampirinya.

Namun semakin dekat langkahku semakin berat. Aku melihatnya tidak sendiri. Ada Jung Mo oppa di sampingnya. Pemandangan itu terlihat indah! Seorang namja yang memainkan gitar untuk yoeja yang ia sukai.

Mataku panas dan memerah. Air mata sudah menggantung di sudut mataku. Aku pun meminggirkan diri. Bersembunyi di balik pohon palem tak jauh dari tempat mereka. Dari jarak ini, aku bisa mendengarkan pembicaraan mereka.

“Gimana??”, tanya Jung Mo hyung. Lagu yang ia mainkan sudah selesai.

“Chutta…!!! Iramanya saja sekeren itu, apalagi kalo ditambah lirik…pasti lagunya tambah bagus!!!”, Seo Hyun merespon. Matanya tampak berbinar-binar. Sepertinya ia sangat menyukai lagu itu.

“Aku memikirkan seseorang saat membuatnya!”, ujar Jung Mo hyung dengan pandangan langsung ke mata Seo Hyun.

“Yoejachingu-mu?”, tanya Seo Hyun polos, “Irama lagunya seperti menceritakan seseorang namja yang menyukai seorang yoeja!”.

“Geurae..!!!”.

Detak jantungku menderu-deru saat ini. Gimana kalau Jung Mo hyung menyatakan ketertarikannya pada Seo Hyun??!!!

“Seo…”.

“Oppa…mianheyo… aku terima telpon dulu ya???”, Seo Hyun memotong kalimat Jung Mo hyung. Ia pun berjalan ke sudut untuk menerima telepon. Aku tak tahu itu telepon dari siapa, tapi yang jelas dia langsung pamit pergi pada Jung Mo hyung setelahnya.
Jung Mo hyung mengantar Seo Hyun sampai taksi. Ia bahkan membukakan pintu taksi untuknya. Setelah taksi itu berlalu…

“Yong Hwa-ya…”, Jung Mo setengah berteriak, “Keluarlah! Aku tahu kau disini!!”.

Ah…Ketahuan!!! Aku pun menghampirinya.

“Kau….”, ia menatapku dengan sinis, “Kau tega sekali membiarkannya menunggu lama !!!!”.

“Aniyo Hyung…Jeongmal…”, aku membela diri, “Aku..”.

“Kau tidak mampu menjaganya!”.

Deg!!! Jantungku rasanya seperti putus dan terjatuh ke tanah.

Kalimat ini sungguh mengena ke dasar hatiku. Tepat seperti yang kurasakan setelah menyadari aku yang selalu mengecewakan Seo Hyun.

“Selama ini aku menahan diri karena kupikir kau mampu melindunginya..”, Jung Mo hyung mengatakan isi hatinya, “Kau tahu, AKU MENYUKAINYA!!! AKU MENYUKAI SEO HYUN!!!”.

Aku tahu itu sejak di WGM hyung!

“Aku sudah mengatakan padamu, jangan pernah buat Seo Hyun menangis!! Tapi apa??? Aku selalu mendapatinya menunggumu lalu menangis. KARENA ITU….”.

Aku merasa sangat kerdil di hadapannya. Aku tak punya daya untuk mengelak. Karena semua yang dikatakannya benar. Aku yang tidak cukup mampu untuk melindungi dan membahagiakan Seo Hyun. Aku yang tidak pernah ada untuk Seo Hyun dan malah menemani yoeja lain. Semua ini memang karena kesalahanku.

“KARENA ITU…. JIKA SEKALI LAGI KULIHAT DIA MENANGIS, AKU TIDAK AKAN TINGGAL DIAM!!!!”.

Aku memandangnya.

“AKU AKAN MERAMPASNYA DARIMU!!!”.

Hatiku seperti terkoyak mendengarnya. Aku benar-benar tertampar oleh perkataannya. Aku …. Tidak pantas memiliki Seo Hyun.

*****

Seo Hyun pov


Aku sampai dirumah sakit yang dimaksud Min Hyuk. Saat di lobby bersama Jung Mo oppa tadi, Min Hyuk menelponku. Katanya, Yong Hwa oppa terpaksa harus ke rumah sakit karena ada kejadian mendadak. Park Shin Hye unnie kecelakaan dan terluka parah. Yong Hwa oppa yang membantu unnie.

Ruang I.C.U. Di depannya, ada beberapa orang yang sedang menunggu giliran melihat Shin Hye unnie. Ada rombongan CN Blue brothers juga disitu, tapi minus Yong Hwa oppa.

“Seo Hyun-ah…”, Min Hyuk memanggilku.

“Apa keadaaanya baik-baik saja?”, aku bertanya.

“He-em”, Min Hyuk mengangguk, “Oenni kepingin ngomong sama kamu!”.
Aku??? Wae???

Aku pun dipersilahkan masuk ke ruang I.C.U. setelah mengenakan pakaian khusus. Aku lihat Shin Hye unnie terbaring di ranjang, dengan tangan dan kaki di gips juga beberapa plester menempel di wajahnya.

“Seo Hyun-ssi…”, ia berkata dengan susah payah. Kelihatannya ia sangat lemah.

“Unnie…gwenchanayo?”, tanyaku khawatir pada keadaannya.

“Mianhe…”, jelasnya, “Aku sudah mengacaukan janjimu dengan Yong Hwa”.

“Tentang itu…”, aku emang kecewa mengetahui Yong Hwa oppa lebih memilih menemani Shin Hye unnie daripada menemuiku. Tapi melihat keadaannya yang separah ini, aku tidak bisa marah.

“Aku yang meminta Yong Hwa untuk menemaniku! Aku benar-benar ketakutan! Aku tak punya orang lain selain dia. Orang tuaku sedang berlibur di Karibia. Manajer-nim sibuk mengurus administrasi untuk operasi. Aku sendirian menangis di U.G.D.”

Aku melihat Shin Hye unnie hampir menangis saat mengatakannya.

“Aku tak bisa merasakan kakiku. Aku takut jadi lumpuh! Takut setengah mati!!! Aku butuh Yong Hwa untuk menguatkanku!”.

Tapi…kenapa harus Yong Hwa oppa, unnie? Aku hanya bertanya-tanya dalam hati.

“Aku….”, Shin Hye nampak ragu, “Aku menyukai Yong Hwa!!!”.

Deg!!!! Jantungku berhenti berdetak. Dunia serasa hancur seketika. Aku seperti merasakan KIAMAT.

Mataku mulai berkaca-kaca. Aku lihat Shin Hye unnie juga menitikkan air mata.

“Aku suka dia sejak lama. Dan perasaan itu bertumbuh makin lama makin besar setelah kami selalu bersama di drama ataupun di rumah. Aku tahu perasaanku ini salah, karena itulah aku sekuat tenaga menahan diri. Aku tidak berani mengatakan perasaanku, karena aku tahu dia sangat mencintaimu Seo Hyun-ssi!”.

Air mataku pun jatuh.

“Aku tahu hatinya hanya untukmu dan aku percaya hatimu juga hanya untuk Yong Hwa. Aku tidak akan…SELAMANYA TIDAK AKAN PERNAH…mencoba merebutnya darimu. Tapi… bolehkah aku minta satu hal?”.

“Apa?”, kataku berat.

“Seo Hyun-ssi…. Tolong perbolehkan aku untuk terus menyukai Yong Hwa”.

*****

-tbc-

4 komentar:

  1. tidakkkkkkk.....
    iinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn :((((
    dk sabar cerito selanjutny..
    posting la in
    -_-

    BalasHapus
  2. arasso chingu :)

    makasih ya terus setia baca ff ini

    BalasHapus
  3. Salam kenal :)
    Tadi iseng nyari2 FF Yongseo yang bahasa Indonesia, dan ketemu blog ini.

    Bagus ceritanya kayak di kenyataan yang ditambahin imajinasi2 sendiri.

    Kesihan Yong ma Seo, makan ati mulu. Udah nikah aja biar gak diganggu gugat ma orang lain. Disini kenapa PSH jadi jahat gitu, ngerecokin mulu, masih mending JungMo lebih gentle gitu. udah dimiliki orang lain, ya nerima gitu.

    Di cerita ini psh tetanggaan ma CNBLUE?? kan dormnya masih sama kayak yg di wgm, nah baru sekitaran akhir 2012-awal 2013 ini baru pindah di gedung baru, dan eng ing eng apartemennya se-gedung ma apartemen ortunya seohyun, seohyunnya sendiri dari pertengahan 2012 udah tinggal ma ortunya, gak di dorm ma unnie2nya lagi. Wuoooh... Yong sampe segitunya ;) Yong n "the three musketeers" lantai 1, Hyun ma ortu di lantai 4.

    FF ini dipostnya tanggal 19 november 2011 ya... Wah telat banget aku bacanya 6 April 2013. Wakakaka... Gak papa lah, ini juga iseng nyari2nya. kekeke
    AKU HARAP CERITA INI MASIH BERLANJUT TERUS SOALNYA MOMENT2 YONGSEO PAS TAHUN 2013 LAGI BANYAK BANGET n PENGEN BACA FF YONGSEO YG BERAGAM.
    Ternyata para penulis FF YongSeo pada berbakat ya. Kembangkan terus tulisan2 kalian. Hwaiting!!! >,<

    BalasHapus
  4. Andweeeeeeeeeeeeee, Bagus banget ceritanya, cuman terakhir terakhirnya bikin hati saya tidak rela. semoga di kehidupan nyata psh tidak seperti itu.

    BalasHapus